Event

Anak Muda Kemana Langkahmu Menuju?

Ngobrol sama narasumber-narasumber yang ciamik ini, sayang buat dilewatkan loh. Ada Kak Fidella A Savitri dari @inspigo.id sekaligus ketua @kelarpm. Ada Kak William Sudhana yang juga CEO @vosfoyer. Serta, ASN Muda yang nggak kalah kece A Rafsanjani Mustahar

Tunggu apa lagi?

Daftar sekarang juga:

Selengkapnya
Sembari Dinas

Bagaimana Radiodiagnostik Thorax Mendiagnosa Covid-19?

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).

            Radang paru-paru atau dalam istilah medisnya disebut pneumonia, pada COVID-19 tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas dan hasil rontgen thorax menunjukkan suatu kelainan yaitu pneumonia luas di kedua paru. Pneumonia disebabkan oleh infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru yang berisi cairan bening atau nanah.

            Pada kasus pneumonia pemeriksaan penunjang yang penting yaitu radiodiagnostik thorax. Radiodiagnostik adalah cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan radiasi pengion maupun non pengion yang mampu membantu menegakan diagnosa klinis pasien dan hasilnya diterjemahkan dalam bentuk imaging. Ada sejumlah media yang digunakan dalam pemeriksaan radiodiagnostik, antara lain: sinar-x, medan magnet, gelombang suara dan zat radioaktif. Beberapa jenis pemeriksaan radiologi yang umum digunakan:

  1. Foto Rontgen
  2. Flouroscopy
  3. Ultrasoundografi (USG)
  4. Computed Tomography Scan (CT Scan)/Multi Slice Computed Tomography Scan (MSCT Scan)
  5. Magnetic Resonanse Imaging (MRI)
  6. Kedokteran Nuklir
  7. Positron Emission Tomography Scan (PET Scan)

Pemeriksaan radiodiagnostik dijalankan untuk mengetahui kondisi bagian dalam tubuh pasien dan untuk menentukan penyebab penyakit yang diderita oleh pasien. Dokter juga bisa mengetahui bagaimana respon tubuh pasien terhadap metode pengobatan yang dijalani, serta memeriksa apakah ada penyakit lain pada pasien.

Pada situasi saat ini, pandemi COVID-19 sudah mewabah ke seluruh dunia tidak terkecuali indonesia. Radiodiganostik thorax sangat bermanfaat dalam diagnosis COVID-19, pemantauan kemanjuran terapeutik dan evaluasi pemulangan pasien. Ada 3 (tiga) jenis pemeriksaan radiodiagnostik yang dapat memvisualisasikan gambaran thorax dengan diagnosa klinis pneumonia, yaitu:

A. Foto Rontgen Thorax

Pemeriksaan foto Rontgen dilakukan untuk menampilkan bagian tubuh pasien dalam gambar 2 (dua) dimensi dengan menggunakan mesin yang dapat mengeluarkan radiasi sinar-x, rontgen thorax akan menggambarkan seluruh organ yang ada di rongga dada, seperti: Jantung, Paru, Saluran Pernafasan, Tulang Iga, Pembuluh Darah, Tulang Belakang, Tulang Belikat, dan sebagian Tulang pada Sendi Bahu. Pada kasus COVID-19, peradangan bisa terjadi di semua saluran pernafasan, mulai dari tenggorokan sampai rongga paru. Peradangan juga menyebabkan paru-paru membengkak hingga terisi cairan. Foto Rontgen thorax bertujuan untuk menditeksi dini apakah ada kelainan dalam paru yang mengarah pada pneumonia COVID-19.

foto rontgen thorax normal.
Sumber: dokumentasi pribadi
foto rontgen thorax abnormal
alat rontgen
sumber: Google

B. MSCT Scan/CT Scan Thorax

Biasanya pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan apabila informasi dalam gambaran foto Rontgen dirasa kurang maksimal atau memerlukan pemeriksaan yang lebih detail. Pemeriksaan MSCT Scan/CT Scan bertujuan menampilkan gambar bagian organ tubuh pasien dengan lebih jelas dari berbagai sudut, dijalankan dengan menggunakan mesin pemancar sinar-x yang dilengkapi sistem komputer khusus, sehingga bisa menampilkan gambar organ tubuh secara detail, gambar yang dihasilkan dapat digabungkan menjadi gambar 3 dimensi. Pemeriksaan ini relatif membutuhkan waktu lebih lama dibanding foto Rontgen thorax, sekitar 10 menit sampai dengan 1 jam. Gambaran MSCT Scan/CT Scan dalam kasus COVID-19 untuk melihat fluid level pada rongga paru yang disebabkan pneumonia, lokasi detail kelainan tersebut dan kelainan lainya yang tidak dapat dideteksi oleh foto Rontgen sebelumnya


MSCT Scan Thorax, pada bagian yang normal
Sumber: Dokumentasi Pribadi

MSCT Scan Thorax, pada bagian yang abnormal
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Alat MCT scan
Sumber: Google

3. USG Thorax

Pemeriksaan USG Thorax pada kasus COVID-19 ini sifatnya optional, kenapa? Karena dengan foto Rontgen gambaran paru sudah tervisualisasi dengan baik dan untuk hasil yang lebih maksimal dilakukan pemeriksaan MSCT Scan/CT Scan, USG digunakan apabila pelayanan pemeriksaan foto Rontgen dan MSCT Scan/CT Scan tidak ada di fasilitas kesehatan tersebut. USG bisa menilai cairan bebas yang ada pada rongga paru.

Sesuai dengan yang tertuang dalam Handbook of COVID-19 Prevention and Treatment (Standart) Rumah Sakit Afiliasi Pertama, Zhejiang University School of Medicine, pemeriksaan MSCT Scan/CT Scan dengan teknik resolusi tinggi lebih diutamakan. Foto Rontgen thorax menggunakan x-ray mobile portabel sangat membantu untuk pasien dalam kondisi kritis yang tidak dapat bergerak. MSCT Scan/CT Scan untuk evaluasi dasar pasien COVID-19 biasanya dilakukan pada hari saat mulai dirawat atau jika kemanjuran terapeutik yang ideal tidak tercapai, dapat dilakukan kembali setelah 2 s.d. 3 hari. Jika gejalanya stabil atau membaik setelah pemeriksaan, MSCT Scan/CT Scan thorax dapat ditinjau kembali setelah 5 s.d. 7 hari.

Hal yang harus diperhatikan!

  • Pemeriksaan radiodiagnostik pada individu dengan NCIP (Novel Covid19 Infection Patient) dapat dilakukan kapan saja dan x-ray mobile portabel lebih baik digunakan untuk meminimalisir perpindahan pasien dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • Jika seorang dengan NCIP perlu diantar ke Departemen Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan radiodiagnostik, pasien harus menggunakan masker bedah sebagai proteksi diri sesuai dengan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan selama menuju lokasi pemeriksaan maupun setelah dilakukan pemeriksaan dan akan kembali ke ruang isolasi atau perawatan.
  • Pemanfaatan radiasi pada pemeriksaan radiodiagnostik yang tentunya riskan apabila dilakukan untuk pasien wanita dengan kondisi hamil, apabila anda sedang hamil dan diharuskan oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan radiodiagnostik tidak usah sungkan untuk meminta personal protection (Apron Timbal/Pb) kepada petugas untuk melindungi area tersebut.

Mari kita bantu Indonesia lepas dan bebas dari wabah COVID-19.

Salam, Cerdas dan Kontributif!

Penulis :

Rifky Febriyansyah, A.MD.Rad, ST.K3

Referensi:

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19, 27 Maret 2020

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Pneumonia COVID-19 Diagnosa dan Penatalaksaan di Indonesia, Januari 2020

Rumah Sakit Afiliasi Pertama, Zhejiang University School of Medicine of China, Handbook of COVID-19 Prevention and Treatment (Standart), 26 Maret 2020

Hidayat A Sabarudin, S.ST, Prosedur Penanganan Pemeriksaan Radiologi Pada Kasus Infeksi-Virus dan Prosedur Dekontaminasi Peralatan Radiologi, 11 April 2020

Selengkapnya